Minggu, 14 Mei 2017

Published 06.45 by with 0 comment

Sapaan Akhir UAS, yay ! Alhamdulillah

Assalamualaikum,,

Hello bukuners,,

Apa kabar hari ini? Yey,akhirnya UAS selesai juga. Tinggal nunggu nilai keluar sambil harap-harap cemas,semoga ga ada yang gulang, IPnya 4.Amiin (Kalo yang terakhir itu realistis aja dah, hha)

Oke, aku udah janji (janji sama diri sendiri)setelah selesai UAS, mau aktif blog lagi.
Karena blognya masih seumur jagung, dan ini emang khusus blog buku, ke depannya bakalan aku isi sama review buku-buku kece.Rencananya review buku lawasku dulu sih, ya karena rak buku belom ada buku baru. Hhi


Pengen juga ngadain kuis, tapi hadiahnya buku lawasku ini ada yang mau ga ya??Tinggalin komen ya,kalo lebih dari 20 orang nanti aku bakalan adain kuisnya. Free ongkir yes, jadi ga usah khawatir. :)

Ini nih aku kasih cuplikan sedikit tentang buku diatas ya.

Yang pertama Toga di Tepi Jendela. 
Cerita sedikit ya tentang sejarah buku ini.Buku ini saya dapatkan dari acara try out di UGM,  tahun 2012. Sebenernya sayang, dan pengennya di simpen ampe nanti (buat kenang-kenangan waktu berusaha menggapai mimpi bisa kuliah di Jogja),cuman kalo aku sendiri yang baca dan ga di terusin sama yang lain, lebih sayang lagi. Ilmu didalam buku ini harus diterusin. So, buku ini usianya udah bisa dibilang tua ya. Soalnya warna putihnya udah jadi cokelat plus ada coretan didalamnya, jadi nanti kalo jadi ngadain kuis, yang dapet buku ini harap maklum. Tapi tenang isinya masih utuh kok. Hhi

Judul : Toga di Tepi Jendela
Penulis : Iis Casmiati dkk
Penyunting : Yusuf Maulana
Pemeriksa Aksara : Ab. Rihab
Penata Letak : Aryamuslim
Perwajahan Sampul : Romadhan Hanafi
Diterbitkan Oleh : Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa

Rehal  :
        “Hanya sejuta rupiah. Tidak lebih, inilah penghasilan orangtuaku. Sampai petugas tata usaha di sekolahku pun tidak setuju aku menuliskan jumlah itu bila aku ingin duduk di perguruan tinggi.

“Kalau mau kuliah jauh, ya penghasilan orangtuamu harus besar,”tukas sang pegawai TU. “Kalau cuma nulis penghasilan satu juta, mana mungkin diterima?”
Tapi aku tetep ngeyel,aku mau gaji orangtuaku ditulis benar adanya. Aku tidak mau membesar-besarkan penghasilan orangtuaku demi bisa diterima di kampus negeri incaranku.

Berawal dari ingin mengubah nasib keluarga,aku ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun,keadaanya tidak semudah itu. Butuh banyak biaya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi,belum lagi biaya hidup sehari-hari. Pertimbangan inilah yang membuatku ragu untuk melanjutkan kuliah.

Cita-citaku seperti membentur tembok. Tapi itu tak berlangsung lama,sampai berita demi berita gembira menghampiriku, menemani perjuangan asaku. Aku diterima di kampus negeri favoritku, dan dinyatakan sebagai penerima Beastudi Etos.”

Yang kedua Karena Aku Cinta.

Judul : Karena Aku Cinta
Penulis : Mitha Juniar
Desain Cover : Osmanovski
Layout : Resa Alpian
Editor : A. Latief
Penebit : Zettu
Rehal :
        “Kenapa Dav? Gue kuarang cantik malam ini?” Tanya Sintya polos.

“Bukan kurang cantik, tapi ngga cantik sama sekali kodoook.Hahhaha...”tawa Davi memancing  semua  hadirin ikut tertawa.

“Coba deh lo kasih tau sama sahabat lo ini, gimana caranya dandan,Ra.”lanjutnya kali ini kata-katanya ditujukan untuk Tarra.

        Cinta memang sulit dipahami, berbagai pelajaran pun ngga akan mampu mendeskripsikannya. Cinta hanya mampu dirasa, cinta suci dilandaskan atas cinta kepada-Nya. Cinta juga ngga terprediksi kapan dia datang, tiba-tiba rasa itu menyelinap dalam hati dan ngga bisa dihalangi. Ah... cinta memang lucu. Asam manisnya buat manusia semakin punya warna dalam hidupnya.”

Oke , itu sedikit cuplikan dari hadiah kuis nanti. Tapi sebelumnya tinggalin komen dulu ya, dan jangan lupa share biar kuota 20 orang terpenuhi.hhi

Blog ini butuh banget kritik dan saran bukuners. Butuh banget, kritik dan saran bisa dikirim di bukunebukuku@gmail.com.

Tilimikicih...
See u..

Akhirusalam Assalamualaikum.
Read More
      edit

Kamis, 05 Januari 2017

Published 07.02 by with 0 comment

-REVIEW- Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai



Penulis  : Boy Candra
Penyunting  : Irwan Rouf
Proofreader  : Sudarma S.
Desain Cover  : Bui Setiawan
Penata Letak   : Didit Sasono
Ilustrasi Isi  : Di2t

Blurb :
" Buku ini saya persembahkan untuk orang-orang yang pernah dilukai, hingga susah melupakan. Untuk orang-orang yang pernah mencintai, tapi dikhianati. Juga yang pernah mengkhianati, lalu menyadari semua bukanlah hal baik untuk hati. Kepada orang yang jatuh cinta diam-diam,suka pada sahabat sendiri, tidak bisa berpaling dari orang yang sama, dan hal-hal yang lebih pahit dari itu. Saya pernah ada diposisi kamu saat ini. Mari mengenang tapi jangan lupa jalan pulang. Sebab setelah tualang panjang ke masa lalu, kamu harus menjadi lebih baik. Dan mulailah menata rindu yang baru.
Katakan kepada masa lalu: kita adalah cerita yang telah usai."

Ini adalah buku pertama mas Boy Candra yang saya baca. Saya tahu buku ini awalnya dari sebuah IG toko buku. Hebatnya, saya hanya membaca blurbnya via IG tersebut, selang satu jam kemudian saya memutuskan untuk memburu nih buku. Saya pecinta novel romantic. Membaca tulisannya mas @dsuperboy  langsung jatuh cinta. Jatuh cinta pada bacaan pertama.
Covernya kece. Monokrom gitu.  Sebenernya ini bukan novel. Ini buku kumpulan prosa -kalau saya bilang- mas Boy. Disini kamu akan diajak mengenang masa-masa abg (duh, jadi nyadar kalo bukan abg lagi).Tentang cinta pertama -mereka menyebutnya seperti itu-, cinta bertepuk sebelah tangan dengan sahabat sendiri,juga tentang bagaimana rasanya dikhianati dan berkhianat. Uh... prosanya bikin baper-kata anak sekarang- (saya anak dulu. haha).
Membaca buku ini kamu akan sadar, setiap orang mempunyai kisah hati masing-masing. Perjalanan itu tak bisa dihapus, tak bisa disesali karena semua sudah menjadi jalannya masing-masing. #eaaaa

"Namun, akhirnya saya hanya ingin bahagia. Dengan seseorang yang menerima saya tanpa pernah bertanya darimana masa lalumu."

"Itulah sebab mengapa aku suka mengajakmu duduk berlama lama. Terkadang tidak terlalu banyak bicara. Kita hanya menikmati udara sambil saling menatap."

"Jangan pergi meninggalkan hati, meski tanpamu aku akan tetap berusaha untuk tidak mati."

"Bukankah kebahagiaan sejati hanyalah tentang bagaimana kita menciptakan dan menikmatinya?"

"Sebab, terkadang cinta lebih kuat dari apapun. Ia bertahan dan tak mau pergi, meski tak juga memiliki. Ia tetap ingin menjadi ada, bahkan pada seseorang yang menganggapnya tiada."

"Pahamilah dengan baik, cinta yang baik akan membuat perasaan kita baik-baik saja."

"Sedari awal ini perasaanku sendiri, mungkin memang hanya aku yang harus menikmati."
"Karena setiap kali kamu menatapku,setiap kali kamu membalas ucapan ku , aku harus berkali-kali menekan kan pada hatiku."

Cinta, cinta dan cinta, semua tentang kata itu tak akan pernah habis untuk dibahas. Membaca tulisannya mas Boy, seperti membaca kisahku sendiri. Dengan gaya penulisan yang ngalir, ga ngebosenin akan bikin nagih ketika kamu sudah merasakan tulisannya.

Itu sedikit cuplikan novel mas Boy. Mau baca lanjutannya?
Read More
      edit
Published 06.50 by with 0 comment

-REVIEW- Sabtu Bersama Bapak


                                                 

Penulis : Adhitya Mulya
Penyunting : Resita Wahyu Ferbriarti
Proofreader : Yuke Ratna P & Mita M. Supardi
Penata Letak : Landi A. handwiko
Desainer sampul : Jeffri Fernando

Blurb :
 "Ini adalah sebuah cerita. Tentang seorang pemuda yang belajar mencari cinta. Tentang seorang pria yang belajar menjadi bapak dan suami yang baik. Tentang seorang ibu yang membesarkan mereka dengan penuh kasih. Dan ... Tentang seorang bapak yang meninggalkan pesan dan berjanji selalu ada bersama mereka."


Membaca sinopsis buku ini untuk pertama kalinya langsung bisa menebak bahwa ini cerita tentang kehilangan seorang bapak. Ya, awal dan inti buku ini sudah bisa dibaca jelas saat membaca sinopsis nya.
Baiklah, ini memang bukan buku baru. Kenapa saya baru reviews? Karena saya baru baca hari ini. Ini buku yang udah dicetak selama belasan kali dan bahkan udah dibikin pelm. Tapi belom nonton pelm nya kayak apa.

Ini adalah sebuah novel yang sarat makna. Melalui buku ini untuk para lelaki kamu akan belajar bagaimana menjadi sosok lelaki idaman seperti ini pak Gunawan Garnida. Bagaimana lelaki ini begitu bertanggung jawab dengan keluarganya bahkan setelah beliau tak ada.

"Kewajiban suami adalah siap lahir dan batin. Ketika Bapak menikah tanpa persiapan lahir yang matang, itu artinya batin Bapak juga belum matang. Belum siap mentalnya. Karena Bapak gak cukup dewasa untuk mikir apa itu arti dari 'siap melindungi''. hlm 19

You know It special. Pemikiran yang sederhana tapi sangat spesial. -baper-. Membaca novel ini, berkali kali saya ucapkan ,"Di dunia nyata , ada ga lelaki seperti pak Gunawan. Oh, Alloh beri saya satu saja." #eh
Dalam 'Hatur nuwun' penulisnya bapak Adhitya Mulya, beliau menuliskan bahwa novel ini ditulis selama 2tahun, tapi dibuat selama 36tahun. Artinya memang masih ada lelaki seperti pak Gunawan Garnida bukan?? -semoga Alloh memberikan satu untuk saya- #ehlagi Haha

" Saka membuktikan kepada diri sendiri dulu. Bahwa Saka siap  lahir batin untuk jadi suami. Makanya ngejar karier dulu. Belajar agama dulu. Nabung dulu. Kalau saka udah pede dengan diri sendiri, Saka akan pede sama perempuan."

Nah Lo.. gue langsung melongok membaca kalimat ini. Ada ya di dunia nyata lelaki kayak gini?? Merasa belum pantas menikah bukan karena ga mampu untuk mencarinya tapi lebih memikirkan masa depan bersama wanitanya nanti, meski wanitanya belum tahu siapa. Mungkin ada, tapi 1000:1. Langka. -Ya Alloh, satu saja lelaki seperti ink untuk saya-. #eh

" Ka, istri yang baik gak akan keberatan diajak melarat."
"Iya, sih. Tapi Mah, suami yang baik tidak akan tega mengajak istrinya untuk melarat. Mamah tahu itu. Bapak juga  gitu dulu." Hlm 17

Duh.  Baper baca kalimat Saka. Masih ada kan lelaki seperti ini -satu aja Tuhan, buat santi- #Eh
Kalimat dan bahasa yang dipakai Om -sokakrab- Adhitya Mulya mudah dipahami. Kalimat sederhana tapi elegan. Disini kamu juga bakal nemuin kenapa nilai IPK begitu penting buat masa depan kamu, bukan hanya 'Toh kita kuliah cuman nyari title' . Dalam buku ini kamu bakalan nemuin alasan ada yang lebih dari sekadar title. Saya setuju , ini seperti satu pemikiran dengan saya, ketika banyak sekali sekelilingku memandang kuliah sebagai gaya dsb.

Dalam buku ini kamu juga bakal dikenalin sama Saka sang gembel cinta yang sweet banget. Dikenalin sama Satya yang khilaf, karena tak semua orang bisa seperti dirinya meski itu anak-anaknya. Seorang Ayah ga bisa maksain anak-anak nya seperti apa yang mereka inginkan. Cause every soon is special, right?
Baca buku ini ga bakalan garing karena Om Adhitya Mulya pinter banget nyisipin humor disetiap bagian.

Recomended banget buat calon suami -calon , mana calon?- atau lelaki yang mau punya anak-anak. Kamu bisa belajar banyak meski novel ini terkesan begitu sederhana but dont judge by cover, right??
Happy reading..

Read More
      edit